Pegagan telah digunakan sebagai obat selama ribuan tahun di India, Cina, dan Indonesia, terutama untuk penyembuhan luka, meningkatkan fungsi mental dan mengobati gejala-gejala kusta. Bahkan memiliki reputasi untuk mempromosikan umur panjang.
Pegagan telah terbukti:
- Meningkatkan kekuatan dermis dan keratinisasi meningkat (penyembuhan) dari epidermis kulit
- Merangsang pertumbuhan pembuluh darah ke dalam jaringan ikat
- Meningkatkan antioksidan dan konsentrasi kolagen pada luka dan merangsang penyembuhan luka
- Meningkatkan produksi musin, asam hyaluronic, dan chondroitin sulfat, semua yang diperlukan untuk jaringan penghubung, kulit, rambut, kuku dan perbaikan bersama dan pertumbuhan
- Menunjukkan aktivitas anti-kecemasan dan meningkatkan fungsi mental
- Memiliki aktivitas anti-inflamasi
Kondisi umum digunakan untuk:
Secara historis, pegagan telah digunakan untuk kondisi kulit kronis (termasuk psoriasis dan lepra), abses, sifilis, hepatitis, ulkus lambung, rematik, kelelahan mental, epilepsi, diare, demam, dan asma. Penelitian modern dan menggunakan pegagan terutama berlaku untuk:
- Gangguan jaringan ikat - termasuk luka, luka bakar, skleroderma, psoriasis
- Bersama penyakit - termasuk arthritis psoriatis, ankylosing spondylitis, arthritis dan osteoarthritis
- Gangguan pembuluh darah, terutama insufisiensi vena (varises, bisul varises, kaki edema)
- Kesehatan mental - sebagai bantuan untuk kelelahan mental dan belajar, dan untuk mengurangi kecemasan dan insomnia. Potensi aplikasi termasuk demensia Alzheimer.
Kisaran dosis umum :
Dosis umumnya direkomendasikan 2 daun segar termasuk media setiap hari dengan makanan atau setengah sendok teh daun kering dimasukkan sebagai teh, diminum tiga kali per hari.
Standarisasi ekstrak dalam bentuk tablet atau kapsul biasanya mengandung konsentrasi tertentu triterpenes (dikenal konstituen aktif), dengan dosis yang digunakan dalam penelitian mulai dari 20 mg sampai 180 mg tiga kali per hari.
Perhatian, Kontraindikasi dan Efek Samping :
Pegagan umumnya dianggap aman dan ditoleransi dengan baik. Efek samping yang jarang mungkin termasuk dermatitis kontak, sakit kepala, kesal lambung, mual, dan sedasi.
Dosis sangat tinggi dapat mengakibatkan sedasi, vertigo dan pingsan.
Tidak dianjurkan selama kehamilan dan menyusui dan bayi.